Jumat, 25 September 2015

Cuma esok yang tahu

Entah semalam pengantar tidurku kepahitan atau sukacita, pagi harinya selalu khayalan dirimu hal pertama yang datang menjemput senyum.
Kamu itu hal yang hari lepas hari aku perjuangkan, biar keesokan hari ada harapan bukan sekedar bayangmu tapi hadirmu yang menjemput senyum.
Terkadang cuma sedih yang kamu berikan.
Inginku bukan lari dari sedih, aku cuma ingin setidaknya ada senyum yang hadir karena bayangmu di ujung tidurku.
Selamanya tersenyum cuma karena bayangmu ataukah akan datang waktunya tersenyum karena kamu di sebelahku?
Cuma esok yang tahu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar