Idealnya tiap manusia ingin cintanya
dibalas dengan cinta pula tetapi pada realitanya kadang cinta kita tak terbalas
dan hanya menjadi cinta satu arah.
Pada saat cinta kita menjadi cinta satu
arah sering kita bertanya-tanya dalam hati “mengapa sampai terjadi begini,
padahal perasaan ini tulus untuk dia”.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu
saya akan memberikan beberapa jawaban dalam versinya saya :
- Mencintai orang yang tepat, diwaktu yang tidak tepat.
Mungkin saat kita
mencintai seseorang, orang itu merupakan orang yang tepat untuk kita cintai
dengan tulus karena segala kelebihannya dia yang terasa begitu melengkapi kita
dan mungkin tanpa kesadaran kita dialah jodoh kita (di masa depan) namun apalah
arti itu semua kalau kita datang untuk mencintainya di waktu yang tidak tepat
(masa sekarang). Misalnya saat dia sudah punya orang yang memikat hatinya dan
merebut cintanya (untuk saat ini).
Cinta kita pada akhirnya
hanya menjadi cinta satu arah!
Kalaupun dia memang
jodoh kita, cinta kita akan terbalas nantinya tapi diwaktu yang tepat (masa
depan).
Kisah ini mungkin akan
berakhir dengan happy ending tapi sepanjang perjalanannya hanya akan dipenuhi
oleh sakit hati melihat orang yang kita cintai bersama orang lain.
- Karena cinta tidak lebih penting dari persahabatan
Terkadang kita
mencintai sahabat kita sendiri dan cinta membutakan kita bahwa persahabatan
yang sudah kita bina itu jauh lebih penting daripada cinta yang kita miliki.
Dan tak jarang sang sahabat akan menolak cinta kita karena sadar bahwa cinta
kita itu bisa-bisa malah menjadi boomerang penghancur hubungan persahabatan.
Terjadilah cinta satu
arah!
Tetapi yang patut
disyukuri dari kisah seperti ini kita masih tetap bisa dekat dengan orang yang
kita cintai sebagai seorang sahabat.
Inilah
hidup, semua hal yang terjadi ada alasannya. Kadang alasan-alasan itu dapat
kita terima tetapi kadang juga tidak bisa kita terima, begitupun cinta. “Cinta
merupakan hal yang baik namun tidak semua cinta direspon dengan baik, butuh
kebijaksaan dan keikhlasan untuk memandang baik ketidakbaikan tersebut”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar