Pagi tadi dapat sms dari seorang teman yang bunyinya ::
"Orang bilang Wanita itu kayak boneka , gampang di permainkan ..
Tapi , ketahuilah Laki_Laki SEJATI tidak bermain BONEKA !!!"
Berikut kesimpulan yg saya tarik dari pernyataan diatas..
Dari pernyataan "Orang bilang Wanita itu kayak
boneka , gampang di permainkan"
Sangat tepat akurat wanita di ibaratkan boneka karena memang boneka
tersedia dalam berbagai varian bentuk dan rupa, sangat mewakili keanekaragaman
hayati tipe wanita di dunia ini, tidak seperti laki2 yg cuma ada 2 tipe kalau
bukan bajingan ya homo (kata raditya dika).
Tipe boneka juga berbanding lurus dengan harga boneka, ada boneka murah
yang sanggup dibeli kaum penghuni zona ekonomi menengah ke bawah dan boneka mahal yang hanya sanggup dibeli kaum
penghuni zona ekonomi menengah ke atas.
Dengan demikian untuk mendapatkan boneka yang makin bagus dibutuhkan
pendanaan yang makin memadai pula.
Analogi tentang harga boneka ini
sangat tepat untuk penggambaran wanita zaman sekarang, untuk mendapatkan wanita
kelas atas,pria perlu lebih dari dewasa dalam cinta tapi dibutuhkan juga
"obesitas" keuangan.
Tapi masalahnya sekarang karena pergesaran budaya dan pergeseran lempeng
otak spesis wanita,wanita dari kelas menengah ke bawah juga mencari pria yang "obesitas" dalam keuangan dengan
alibi memperbaiki nasib.
Dari pernyataan “Laki_Laki SEJATI tidak bermain
BONEKA”
Laki-laki
sejati tidak bermain boneka, pernyataan yang tepat sekali jika untuk sekedar
pernyataan namun tidak tepat untuk analogi ini karena boneka yang kita bahas
merupakan analogi dari wanita dan seluruh dunia tau wanita tercipta untuk pria
entah untuk di kasihi atau yang dikasihani.
Di kasihi ya menjadi pasangan hidup dalam
bentuk pacar,istri, istri muda, madu tiga, madu dan racun apapun lah.
Sedangkan yang dikasihani cuma menjadi korban
penerima harapan palsu apalagi sang wanita tidak cukup pandai membedakan antara
dikasihi dan dikasihani (ini yang sering disalah artikan menjadi wanita di
permainkan pria).
Sesungguhnya yang mempermainkan wanita itu ya
perasaannya sendiri, secara wanita kalau sudah memakai perasaan seperti anak
autis yang dikasih Viagra dosis tinggi, makanya jadi tidak bisa menggunakan
otak untuk membedakan dikasihi dan dikasihani.
Setelah tersakiti barulah menyalahkan pria
dengan slogan pria suka memainkan perasaan wanita.
Kalaupun kata mempermainkan itu dipakai
berarti itu cm untuk setengah dari wanita dibumi. Perbandingan wanita dengan
laki-laki dibumi = 2 : 1, jadi cuma setengah dari wanita di bumi yang akan
menjadi tulang rusuk asli seorang pria dan sisanya tulang rusuk mainan yang
untuk dipermainkan.
Mau tidak mau,suka tidak suka,suka sama
suka ya wanita dimainkan pria sejati setidaknya masih lebih baik dari pada
wanita yang dimainkan pria KW, atau wanita yang dimainkan oleh sesama wanita.
Akhir kata pria janganlah memanfaatkan
perbandingan 1:2 itu, dan wanita ingatlah perbandingan itu agar berhati-hati
dan tidak jadi korban pemanfaatan.
keren..
BalasHapusmudah2n tak ada lagi pria yg suka mmpermainkan perempuan.
tp, kok prmpuan diibaratkan boneka. asemm..
big amin..
BalasHapusnanti baru ditnyakan ke orang yang kirim tu sms..