Rabu, 01 Agustus 2012

Apa "boneka" itu mainan??


Pagi tadi dapat sms dari seorang teman yang bunyinya ::
"Orang bilang Wanita itu kayak boneka , gampang di permainkan ..
Tapi , ketahuilah Laki_Laki SEJATI tidak bermain BONEKA !!!"

Berikut kesimpulan yg saya tarik dari pernyataan diatas..

Dari pernyataan "Orang bilang Wanita itu kayak boneka , gampang di permainkan"
Sangat tepat akurat wanita di ibaratkan boneka karena memang boneka tersedia dalam berbagai varian bentuk dan rupa, sangat mewakili keanekaragaman hayati tipe wanita di dunia ini, tidak seperti laki2 yg cuma ada 2 tipe kalau bukan bajingan ya homo (kata raditya dika).
Tipe boneka juga berbanding lurus dengan harga boneka, ada boneka murah yang sanggup dibeli kaum penghuni zona ekonomi menengah ke bawah  dan boneka mahal yang hanya sanggup dibeli kaum penghuni zona ekonomi menengah ke atas.
Dengan demikian untuk mendapatkan boneka yang makin bagus dibutuhkan pendanaan yang makin memadai pula.
Analogi tentang harga boneka  ini sangat tepat untuk penggambaran wanita zaman sekarang, untuk mendapatkan wanita kelas atas,pria perlu lebih dari dewasa dalam cinta tapi dibutuhkan juga "obesitas" keuangan.
Tapi masalahnya sekarang karena pergesaran budaya dan pergeseran lempeng otak spesis wanita,wanita dari kelas menengah ke bawah juga mencari pria yang  "obesitas" dalam keuangan dengan alibi memperbaiki nasib.

Dari pernyataan “Laki_Laki SEJATI tidak bermain BONEKA”
Laki-laki sejati tidak bermain boneka, pernyataan yang tepat sekali jika untuk sekedar pernyataan namun tidak tepat untuk analogi ini karena boneka yang kita bahas merupakan analogi dari wanita dan seluruh dunia tau wanita tercipta untuk pria entah untuk di kasihi atau yang dikasihani.
Di kasihi ya menjadi pasangan hidup dalam bentuk pacar,istri, istri muda, madu tiga, madu dan racun apapun lah.
Sedangkan yang dikasihani cuma menjadi korban penerima harapan palsu apalagi sang wanita tidak cukup pandai membedakan antara dikasihi dan dikasihani (ini yang sering disalah artikan menjadi wanita di permainkan pria).
Sesungguhnya yang mempermainkan wanita itu ya perasaannya sendiri, secara wanita kalau sudah memakai perasaan seperti anak autis yang dikasih Viagra dosis tinggi, makanya jadi tidak bisa menggunakan otak untuk membedakan dikasihi dan dikasihani.
Setelah tersakiti barulah menyalahkan pria dengan slogan pria suka memainkan perasaan wanita.
Kalaupun kata mempermainkan itu dipakai berarti itu cm untuk setengah dari wanita dibumi. Perbandingan wanita dengan laki-laki dibumi = 2 : 1, jadi cuma setengah dari wanita di bumi yang akan menjadi tulang rusuk asli seorang pria dan sisanya tulang rusuk mainan yang untuk dipermainkan.
Mau tidak mau,suka tidak suka,suka sama suka ya wanita dimainkan pria sejati setidaknya masih lebih baik dari pada wanita yang dimainkan pria KW, atau wanita yang dimainkan oleh sesama wanita.
Akhir kata pria janganlah memanfaatkan perbandingan 1:2 itu, dan wanita ingatlah perbandingan itu agar berhati-hati dan tidak jadi korban pemanfaatan.

2 komentar:

  1. keren..
    mudah2n tak ada lagi pria yg suka mmpermainkan perempuan.
    tp, kok prmpuan diibaratkan boneka. asemm..

    BalasHapus
  2. big amin..
    nanti baru ditnyakan ke orang yang kirim tu sms..

    BalasHapus